Saturday, November 15, 2025
More

    Moto dan lambang Paus Leo XIV

    Duta, Vatikan | Paus Leo XIV mengungkapkan lambang kebesaran dan mottonya, yang secara jelas merefleksikan akar Agustiniannya.

    Lambang Paus Leo XIV memberikan gambaran yang jelas tentang akar Augustinian-nya dan nilai-nilai yang ingin ia promosikan selama masa kepausannya, khususnya persatuan dan persekutuan dalam Gereja.

    Perisai ini terbagi secara diagonal menjadi dua bagian. Bagian atasnya memiliki latar belakang biru dengan bunga lili putih.

    Bagian bawah perisai memiliki latar belakang terang dan menampilkan gambar yang mengingatkan kita pada Ordo Santo Agustinus: sebuah buku tertutup dengan hati yang tertusuk anak panah.

    Ini adalah referensi langsung kepada pengalaman pertobatan Santo Agustinus sendiri, yang menggambarkan perjumpaannya dengan Firman Tuhan menggunakan frasa: “Vulnerasti cor meum verbo tuo”  –  “Engkau telah menusuk hatiku dengan Firman-Mu.”

    Lambang Paus Leo XIV (Sumber Vatikan News)

    Motonya

    Paus Leo XIV juga telah memilih semboyan yang mencerminkan tradisi Agustinian ini: In Illo uno unum , yang berarti “Dalam Yang Esa, kita adalah satu.”

    Frasa tersebut diambil dari Penjelasan Santo Agustinus tentang Mazmur 127 , di mana ia menjelaskan bahwa “meskipun kita orang Kristen banyak, dalam satu Kristus kita adalah satu.”

    Dalam wawancara tahun 2023 dengan Tiziana Campisi dari Vatican News, Kardinal Robert Francis Prevost saat itu berbicara tentang pentingnya motto ini: “Seperti yang dapat dilihat dari motto episkopal saya, persatuan dan persekutuan benar-benar merupakan bagian dari karisma Ordo Santo Agustinus, dan juga cara saya bertindak dan berpikir,” katanya.

    “Saya percaya sangat penting untuk mempromosikan persekutuan di Gereja, dan kita tahu betul bahwa persekutuan, partisipasi, dan misi adalah tiga kata kunci Sinode. Jadi, sebagai seorang Agustinian, bagi saya mempromosikan persatuan dan persekutuan adalah hal yang mendasar.”

    Refleksi Santo Augustinus tentang Mazmur 127 menyoroti landasan teologis gagasan ini. “Kristus – kepala dan tubuh – adalah satu manusia tunggal.

    Dan apakah tubuh Kristus? Gereja-Nya,” tulis Augustinus. Ia kemudian menambahkan, “Meskipun kita orang Kristen banyak, dalam satu Kristus kita adalah satu. Kita banyak dan kita adalah satu – karena kita bersatu dengan-Nya, dan jika Kepala kita ada di surga, para anggota akan mengikutinya.” (Sumber: Vatikan News | Sam).

    Related Articles

    spot_img
    spot_img

    Latest Articles