Friday, November 7, 2025
More

    Mahasiswa San Agustin dan Prof Mega Diskusi Potensial Radank Saham Bangkitkan Ekonomi Masyarakat

    MAJALAHDUTA.COM, Media Center San Agustin, Jumat 05 Juni 2024-  Usai Kuliah Pakar di Gedung C1, Kampus Utama San Agustin, oleh  Prof. Dr. Mega Teguh Budiarto, M.Pd pada Rabu, 3 Juli 2024, bersama lebih dari 10 mahasiswa-mahasiswi Pendidikan Matematika melakukan kunjungan ke rumah Radank Saham.

    Sebagai bentuk rasa terima kasih panitia dalam seminar Kuliah Pakar hari itu, Prof Mega dijamu dengan panorama eksotis kebudayaan rumah Radank Saham.

    Kunjungan hari itu memberikan kesempatan bagi mahasiswa San Agustin untuk melihat lebih dekat rumah Adat Radank Saham juga merupakan bagian penting dari warisan budaya suku Dayak Kanayant Kalimantan Barat.

    “Kami juga memanfaatkan kesempatan ini untuk bertanya kepada Prof. Mega mengenai kesan dan pesan beliau tentang rumah Radank Saham,” kata Helbi Tutui dalam mengirimkan laporannya kepada Media Center, (04/07/24).

    Usai memberikan kuliah Parak di Landak, Prof. Mega bersama belasan mahasiswa dan beberapa dosen San Agustin melangkah menuju rumah Radank Saham.

    Disanalah dia menyaksikan kekayaan budaya dengan corak keaslian yang masih terjaga.

    Prof Mega mengakui bahwa hal itu sangat luar biasa, dia dengan terang mengatakan senang karena dirinya tahu rumah Betang, dan Rumah Radank panjang yang ada di kota besar (Pontianak) sudah manipulatif. Dia jelas bersyukur bisa menyaksikan langsung bentuk dari Rumah Radank Saham di Kalimantan Barat.

    “ini adalah bentuk yang asli menurut saya tapi saya juga ada kekecewaan kenapa warisan budaya seperti ini tidak dikelola dengan baik kalau kita melihat diluar negeri ataupun dimana pun itu ini adalah sumber-sumber keuangan misalnya upaya konsumsi, parkir, dan toilet itu sudah sangat membantu perekonomian,” kata Prof Mega, (04/07/24).

    Prof Mega juga menyarankan agar kekayaan budaya tersebut dapat dibicarakan dengan Sekda untuk pengelolaan dan penataan yang lebih terarah.

    “Saran saya, saat berbicara dengan Pak Sekda, tanyakan apakah ada semacam BUMDes. Ternyata, BUMDes sudah ada, tetapi kurang unit yang dapat membantu dalam pelaksanaannya,” tambahnya, (04/07/24).

    Helbi Tutui bersama rekan-rekannya juga menanyakan kepada Prof Mega tentang keinginan adanya organisasi yang melestarikan hal serupa ini agar menjadi nilai ekonomis bagi masyarakat sekitar.

    Sebagai guru besar, Prof Mega dengan tegas setuju untuk itu. Baginya banyak sekali manfaat yang akan diperoleh secara budaya dan ekonomi.

    “Iya betul pertama mempunyai nilai ekonomis yang dampaknya kalau ada nilai ekonomis berarti ini terawat dengan baik maka cagar budaya ini akan tetap lestari,” kata Prof Mega (04/07/24).

    Prof Mega juga memberikan contoh beberapa dampak ekonomi yang tentu lebih banyak memberikan manfaat untuk sekitar misal selain parkir, warung-warung diluar ataupun yang di dalam itu sangat membantu masyarakat dan penghuni rumah Radank Saham itu sendiri.

    “Cuma punya kelemahan kalau misal tamunya kurang sopan atau tamu yang kurang bersih dan misalnya jorok pasti menjadi faktor tertentu yang harus diwaspadai sehingga kita tidak lemah,” tambah Prof. Mega. (04/07/24).

    By. Samuel- Media Center San Agustin
    Sumber: Helbi Tutui (20) Prodi Pendidikan Matematika Semester 4.

    Related Articles

    spot_img
    spot_img

    Latest Articles