MAJALAHDUT.COM, PONTIANAK- Dalam perjalanan hidup ini, seringkali kita terpaku pada pencarian yang tak kunjung berkesudahan, tanpa menyadari bahwa mungkin kita telah memiliki segalanya yang cukup untuk merasakan kedamaian dan kebahagiaan.
Artikel terbaru yang dipublikasikan oleh MajalahDUTA.Com menggugah pemikiran kita tentang esensi mencari dan menemukan dalam dinamika kehidupan.
Penulis yang bijak, Br. Gerardus Weruin MTB, menyampaikan bahwa manusia seringkali terjebak dalam siklus mencari tanpa henti, tanpa menyadari keberadaan keajaiban yang telah dianugerahkan Allah kepada kita.
Dalam tulisannya, Br. Gerardus menyoroti perbedaan antara mencari kebahagiaan di tempat-tempat jauh dan menemukan kedamaian di dalam diri dan sekeliling kita.
“Ketika kita terus memikirkan apa yang belum kita miliki, kita akan terus mencari, mengabaikan apa yang telah kita miliki, dan akhirnya tidak akan merasa bahagia,” tulisnya.
Artikel ini juga mengajak pembaca untuk selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan Tuhan kepada kita. Dengan bersyukur, kita bisa menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana yang seringkali terlewatkan, seperti bernafas dengan hidung, melihat dengan mata, atau mendengar dengan telinga.
“Syukur menjadi modal bagi kita untuk memuji dan memuliakan Sang Pemberi Hidup,” imbuhnya.
Dalam catatan kaki artikel ini, pembaca juga diingatkan tentang pentingnya mencari dan menemukan yang benar dalam hidup ini. Referensi dari kitab suci seperti Matius dan Yohanes memberikan pandangan mendalam tentang esensi eksistensial kita sebagai manusia.
Dengan demikian, artikel ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa kebahagiaan sejati bukanlah tentang mencari harta yang baka, melainkan tentang menemukan kedamaian dan bersyukur atas apa yang telah kita miliki.
Mari kita renungkan pesan yang dalam ini dan selalu bersyukur dalam segala hal, baik dalam mencari maupun menemukan.
By. Samuel- KOMSOSKAP
Source: Bruder Gerardus MTB




