MAJALAHDUTA.COM, SPRITUALITAS- Beata Giulia Valle, yang juga dikenal sebagai Suster Nemesia, adalah seorang wanita Katolik yang hidup pada abad ke-19.
Berikut adalah profil singkatnya dalam bahasa Indonesia:
Profil:
Beata Giulia Valle, yang juga dikenal sebagai Suster Nemesia, adalah putri Anselmo Valle dan Cristina Dalbar. Kedua orang tuanya bekerja di toko penjahit keluarga.
Giulia memiliki seorang saudara laki-laki bernama Vincent. Ibunya meninggal ketika Giulia masih berusia empat tahun.
Akibatnya, Giulia dibesarkan oleh kerabatnya di Aosta dan Donnas, Italia.
Pendidikan:
Giulia mendapatkan pendidikan di Besançon, Prancis, di bawah bimbingan Sisters of Charity (Suster-suster Kepedulian). Meskipun ayahnya menikah lagi dan pindah ke Pont Saint Martin, Giulia kembali tinggal bersama keluarganya.
Hubungan dalam keluarga menjadi tegang, dan dia bahkan menjadi terasing dari saudaranya.
Kemudian, Sisters of Charity mendirikan sebuah rumah di Pont Saint Martin, dan Giulia merasa tertarik pada kehidupan religius mereka.
Panggilan Religius
Pada tanggal 8 September 1866, Giulia memulai masa novisiatnya di biara Santa Margherita dan mengambil nama Suster Nemesia. Dia kemudian ditempatkan di Saint Vincent’s Institute di Tortona, Italia.
Di sana, dia mengajar pendidikan umum di sekolah dasar dan bahasa Prancis di sekolah menengah.
Selain itu, Giulia bekerja di panti asuhan setempat dan bertindak sebagai kakak perempuan bagi banyak tentara muda yang ditempatkan di Tortona.
Pelayanan dan Karya;
Giulia menjadi kepala rumahnya pada usia 40 tahun. Selanjutnya, selama 13 tahun, dia menjadi guru novis di Borgaro, membimbing 500 suster baru dalam kehidupan religius.
Dia mendedikasikan hidupnya untuk melayani sesama dan mengabdikan diri kepada Allah.
Beatifikasi:
Beata Giulia Valle dibeatifikasi pada tanggal 25 April 2004 oleh Paus Yohanes Paulus II sebagai pengakuan atas hidupnya yang suci dan karyanya dalam melayani orang miskin dan memandu mereka ke dalam iman.
Bacaan:
“Berjalanlah dengan langkah cepat, tanpa menoleh ke belakang, dan fokuslah pada satu tujuan: Hanya Allah! Bagi-Nya kemuliaan, bagi yang lain sukacita, bagi saya membayar harga, dan jangan pernah membuat yang lain menderita. Aku akan sangat tegas dengan diriku sendiri dan penuh kasih terhadap yang lain, karena kasih yang diberikan secara cuma-cuma adalah satu-satunya hal yang tetap.” – Beata Giulia.
Editor: Redaksi
Sumber: Berbagai Olahan




