MAJALAHDUTA.COM, SPRITUALITAS– 30 September 2023 – Hari ini, umat Kristen di seluruh dunia merayakan Santo Hieronimus, seorang pujangga besar Gereja Katolik yang juga dikenal sebagai penerjemah Alkitab yang terkenal.
Kehidupan dan karya Hieronimus telah memberikan kontribusi besar terhadap pemahaman Alkitab dan ajaran Kristen.
Santo Hieronimus lahir di Strido, sebuah daerah di perbatasan Pannonia dan Dalmatia, pada abad ke-4.
Meskipun ayahnya mengajarkan agama kepadanya, Hieronimus pernah tersesat di jalur yang salah ketika dia menghadiri sekolah kafir terkenal.
Namun, kehidupannya berubah ketika ia bertemu dengan sekelompok orang Kristen yang saleh, yang memimpinnya kembali kepada iman Kristiani.
Ketertarikan Hieronimus pada hidup bermatiraga mendorongnya untuk meninggalkan Roma dan hidup sebagai seorang pertapa di Gurun Chalcis.
Di sana, ia mempelajari bahasa Ibrani dan mulai tertarik pada kitab-kitab berbahasa Ibrani, yang menurutnya adalah sumber dari kitab Matius yang kanonik.
Pada tahun 378 atau 379, Santo Hieronimus ditahbiskan menjadi imam oleh Uskup Paulinus di Antiokhia.
Namun, ia tidak begitu berminat untuk menjadi imam dan lebih memilih untuk hidup bertapa dan bermatiraga.
Kemudian, ia dipanggil ke Konstantinopel untuk belajar lebih lanjut di bawah bimbingan Santo Gregorius Nazianzen, seorang pujangga besar lainnya.
Setelah beberapa tahun, Hieronimus pergi ke Roma dan bergabung dengan dewan penasehat kepausan.
Salah satu tugas paling penting yang diberikan kepadanya adalah merevisi terjemahan Alkitab berbahasa Latin.
Hieronimus memilih untuk menggunakan Kitab Perjanjian Lama berbahasa Ibrani, bukannya Septuaginta, meskipun ia ditentang oleh banyak orang.
Terjemahan Alkitab yang dihasilkan kemudian dikenal sebagai Vulgata, karena menggunakan bahasa sehari-hari yang dipahami oleh orang banyak pada masa itu.
Hieronimus juga menjadi seorang imam yang sangat berpengaruh di Roma.
Ia hidup dengan pola hidup asketis yang keras dan berkomitmen untuk tetap hidup suci.
Pada tahun 385, ia meninggalkan Roma bersama saudaranya dan beberapa orang bangsawan untuk menjalani hidup pertapaan di Tanah Suci.
Mereka melakukan perjalanan ke Yerusalem, Betlehem, Galilea, dan Mesir sebelum menetap di Betlehem.
Santo Hieronimus meninggal dunia di dekat Betlehem pada tanggal 30 September 420. Jenazahnya awalnya dimakamkan di Betlehem, tetapi kemudian dipindahkan ke gereja Santa Maria Maggiore di Roma.
Santo Hieronimus adalah contoh teladan bagi umat Kristen dalam kesetiaannya kepada iman, keinginannya untuk memahami Alkitab dengan lebih baik, dan komitmennya untuk hidup dalam kesucian.
Hari ini, umat Kristen merayakan warisannya yang berharga dan kontribusinya yang tak ternilai dalam menjaga integritas Kitab Suci.
Editor: MajalahDUTA.Com
Sumber: Berbagai Bahan Olahan