Tuesday, December 5, 2023
More

    Kisah Pahlawan Iman: Santo Chi Zhuse – Martir Kekristenan dalam Pemberontakan Boxer di China

    Pada tahun 1900, saat ia masih berusia 18 tahun, Chi Zhuse ikut kelas katekisasi agar bisa dibabtis menjadi anggota Gereja. Ditahun itu juga, meletus gerakan pemberontakan anti Barat atau “Pemberontakan Boxer” di China.

    MAJALAHDUTA.COM, SPRITUALITAS- Di tengah pemberontakan berdarah yang melanda China pada awal abad ke-20, seorang pria muda bernama Chi Zhuse menunjukkan ketabahan iman yang luar biasa.

    Hari ini, kita merayakan dan mengenang Santo Chi Zhuse, seorang martir Kekristenan yang menjadi saksi keberanian dan kesetiaan dalam menghadapi masa sulit.

    Chi Zhuse lahir di Dezhaoin, Shenzhou, Hebei, China, sekitar tahun 1882.

    Ia pertama kali mengenal Yesus Kristus sebagai Juru Selamatnya melalui pewartaan para misionaris Dominikan di Vikariat Apostolik Zhili Tenggara, Cina.

    Pada usia 18 tahun, pada tahun 1900, ia mengikuti kelas katekisasi untuk menjadi anggota resmi Gereja Katolik.

    Namun, takdir tragis menimpanya pada tahun yang sama.

    Pada tahun 1900, pemberontakan anti-Barat yang dikenal sebagai “Pemberontakan Boxer” meletus di China.

    Pemberontakan ini dipicu oleh kebencian terhadap orang asing, yang muncul akibat perubahan politik dan sosial pasca Perang Candu serta perjanjian-perjanjian tidak adil yang merugikan China dan menguntungkan negara-negara Barat.

    Para pemberontak didukung secara diam-diam oleh pejabat tinggi kekaisaran China.

    Selama pemberontakan ini, misi Kristen dan umat Kristen pribumi China menjadi target serangan kejam. Alasannya adalah kebencian terhadap agama Kristen.

    Para pemberontak bahkan mengeluarkan dekrit pada tanggal 1 Juli 1900, yang menyatakan bahwa para misionaris harus segera dipulangkan dan umat Katolik harus membatalkan imannya atau menghadapi kematian.

    Santo Chi Zhuse, karena imannya yang teguh, menjadi salah satu korban pemberontakan Boxer.

    Ia ditangkap oleh para pemberontak dan diseret ke alun-alun kota.

    Di sana, ia menderita penyiksaan yang mengerikan dan akhirnya meninggal dunia akibat penderitaan yang dialaminya.

    Martir-martir seperti Santo Chi Zhuse adalah teladan keberanian dan kesetiaan dalam menghadapi tantangan besar.

    Kisah hidupnya mengingatkan kita akan pentingnya menjaga iman kita dalam segala kondisi, bahkan di saat-saat paling sulit sekalipun.

    Pada hari ini, kita merayakan Santo Chi Zhuse sebagai pahlawan iman dan berdoa agar kita semua dapat mengambil inspirasi dari kesaksiannya yang luar biasa.

    Editor: MajalahDUTA.Com
    Sumber: Berbagai Bahan Olahan

    Related Articles

    Stay Connected

    1,800FansLike
    905FollowersFollow
    7,500SubscribersSubscribe

    Latest Articles