MajalahDUTA.Com- Liburan tahun ini merupakan hal yang istimewa sekalipun sempat mengalami kesedihan mendalam karena ayahanda tercinta meninggal dunia pada 10 Juni 2023. Namun banyak sekali hal yang memperteguh dukacita itu dengan hal-hal istimewa yang boleh dirasakan Frater Sesco. Perjumpaan dengan para siswa-siswi SMA St. Petrus Ketapang merupakan hal yang sangat istimewa di mana Frater Sesco dahulu pernah menjadi peserta didik pada angkatan yang pertama.
Mengenang kisah cerita masa-masa di sekolah, RD Laurensius Sutadi memberikan tugas di dalam misa pembukaan tahun ajaran 2023/2024 pada tanggal 22 Juli 2023 pukul 09.00 pagi untuk memberikan kotbah dan kesaksian kepada adik-adik peserta didik SMA St. Petrus Ketapang. Tidak hanya peserta didik SMA St. Petrus Ketapang, turut hadir juga para peserta didik di sekolah-sekolah di bawah Yayasan Pelayanan Kasih Fatima (YPKF) yaitu TPA /Play Group/TK. Sta. Theresia Ketapang, SD Sta. Monika Ketapang, SMP St. Augustinuis Ketapang, dan SMK Santo Petrus Ketapang. Misa dilaksanakan di Auditorium OSA di antara Komplek SMA St. Petrus, RSIA Fatimah dan SMP Sto. Augustinus Ketapang. Gedung tersebut padat dipenuhi oleh para peserta didik beserta para guru dan staff dan Suster-suster OSA yang berkarya di persekolahan YPKF.
Berikut isi Kotbah Frater Sesco dalam Misa Pembukaan Tahun Ajaran Baru:
Romo Sutadi, Sr Kepala Sekolah, para suster, para guru dan staff karyawan serta adik-adik siswa siswi SMA St. Petrus Ketapang, selamat pagi.
“Saya sangat bersyukur dan bangga bisa hadir di tengah-tengah anda sekalian sebagai seorang eks-siswa/alumni, rekan se-almamater, atau pribadi yang pernah hadir berjuang untuk menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas di sini.
Saya merupakan siswa angkatan pertama yang lulus pada tahun 2008. Saat itu, kepala sekolahnya adalah pak Yan Paulus, guru-gurunya pak Tigor, Bu Ida, pak Eko, pak Viven, sekda kita pak Alexander Willyo, pak Gumpol, pak Kartono, bu Sri, bu Nini, pak Jumpo, pak Firdaus, pak Sigit, pak Andre, pak Hendri (jika masih ada yang belum disebut mohon maaf). Beliau guru-guru yang luar biasa yang mengajar kami para peserta didik angkatan pertama. Saya sendiri masuk di kelas IPA karena dahulu saya pengen jadi dokter. Tetapi pada saat berjalannya waktu, saya mulai menyukai yang namanya komputer, berkat pak Eko waktu itu yang menjadi pendidik mata pelajaran TIK. Saya nyaris mengikuti hampir semua kegiatan ekstrakurikuler saat itu seperti paduan suara, pramuka, club asisten TIK, karatedo, bahkan OSIS. Pikiran saya waktu itu, saya ingin masa SMA saya menjadi masa SMA yang tak dapat dilupakan, keren, enerjik, aktif, dan bersemangat, mumpung masih muda (saat itu, walau saat inipun masih sama sih).
2008 setelah SMA, saya melanjutkan studi di AMKI Ketapang mengambil jurusan yang sama. Namun dalam perjalanan waktu, saya melamar ke Bank Central Asia dan diterima bekerja pada tahun 2009, tetapi bentrok dengan kuliah sehingga saya harus berhenti kuliah. Di ujung kontrak tahun 2012, saya mencoba masuk Seminari Menengah St. Laurensius namun tidak lama hanya 6 bulan, saya berhenti karena terkena TBC. Saya menyembuhkan diri selama 6 bulan dan sembuh. Tetapi saya tidak bisa melanjutkan kembali ke Seminari Menengah karena orang tua tidak mengijinkan. Setelah itu di pertengahan tahun 2012 saya mendaftar di STMIK Widya Dharma Pontianak (Sekarang Universitas Widya Dharma) mengambil jurusan Sisten Informasi Komputer (ini karena pak Eko tadi tu) sehingga saya melanjutkan kembali cita-cita untuk menjadi dokter komputer. Sembari kuliah saya bekerja sebagai guru TIK di SD Swasta Katolik Marie Joseph Pontianak selama 5 tahun) merangkap sebagai Operator Sekolah dan Staff TU, plus tukang servis komputer. Saya kemudian wisuda dan kembali ke Ketapang. Lalu bekerja di Nevada Ketapang Hotel, pertamanya sebafai Front Office, lalu kemudian dipromosikan sebagai staff E-Commerce di bagian Sales Marketing hingga tahun 2020. Di tahun yang sama di masa covid, saya masuk Seminari Menegah St. Laurensius lagi menjalani masa Tahun Orientasi Rohani. Lalu 2021 hingga sekarang saya masih dalan proses pendidikan di STFT WIdya Sasana Malang di semester 5.
Romo Bapak Ibu dan khususnya adik-adik sekalian. Masa SMA adalah masa yang indah. Masa-masa ini takkan terulang kembali jika tidak dijalani dengan sungguh-sungguh. Selagi kalian masih SMA, buatlah sesuatu yang baik, ikutilah berbagai kegiatan untuk mengembangkan diri, nakal ok tapi jangan lupa diimbangi dengan hal-hal baik. Setiap dari kita pasti pernah melakukan kesalahan, tetapi kita juga punya kesempatan untuk memperbaikinya. Kita memang tidak memprediksi masa depan (bahkan menjadi imam inipun tak pernah disangka-sangka akan terjadi), walau masa depan tidak dapat diprediksi,tetapi kita bisa mempersiapkan masa depan itu dengan tangan kita. Saya sendiri hampir satu angkatan dari berbagai kelas, saya kenal dan bahkan adik-adik kelas sekalipun. Karena bagi saya pergaulan bukan soal gaya, tetapi bagaimana kamu bisa berteman dengan siapa saja tanpa ada batasan (adapun itu batasan yang wajar), sebisa mungkin di sini, di masa SMA bertemanlah sebanyak-banyaknya, karena suatu hri ketika kalian lulus dari sini, kalian akan tetap menjalin relasi dengan teman-teman alumni, angkatan lain bahkan bapak ibu guru kita. Saya berharap, dari SMA kita yang tercinta ini, lahir pemimpin-pemimpin baru yang dapat diandalkan, bahkan calon imam, calon suster. Karena tantangan di zaman ini bukan soal kekurangan orang untuk menjadi pemimpin dan pelayan Gereja, tetapi soal hati untuk menerima panggilan Tuhan. Untuk bapak ibu guru yang pernah mendampingi saya dan teman-teman alumni pertama saya ucapkan terima kasih. Untuk bapak guru yang menjadi pendidik saat ini, tetap bersemangat dan jangan jemu-jemu nya mendidik calon pemimpin masa depan, setiap orang ada masanya, setiap masa ada orangnya, adik-adik di sini yang ingin mengikuti jejak sebagai guru, ingatlah mereka, bapak ibu guru, yang mendidik kalian dengan penuh kasih.
Motto sekolah kita, Integra Et Aetate, menjadi pribadi yang seutuhnya itu sungguh-sungguh dihidupi, karena tantangan di zaman ini kita harus benar benar menjadi orang yang berintegritas supaya kuat menghadapi tantangan zaman. Sebagaimana Maria Magdalena yang memiliki integritas atau pribadi yang utuh dalam bentuk mengasihi Yesus sehingga diperkenankan untuk berjumpa dengan Yesus yang bangkit. Seluruh isi hati kita harus mengagungkan Kristus, sebagaimana dalam bacaan pertama disebut penyair Kidung Agung sebagai kekasih hati yang dicari-cari dan akhirnya ditemukan.
Demikian dari saya sebagai alumnus SMA St. Petrus. Saya bangga pernah belajar dan berjuang di sini. Dan kenangan di sekolah ini takkan pernah saya lupakan karena banyaaaaaaak sekali hal baik yang terjadi sehingga saya bisa berada di hadapan Romo, bapak ibu guru dan adik-adik sekalian.
Kalau ada jarum yang patah
Jangan simpan di dalam peti
Kalau ada kata yang salah
Jangan simpan di dalam hati
Biji salak biji selasih
Cukup sekian dan terima kasih
Tuhan memberkati kita”
Bercermin dari masa-masa di SMA, suka dan duka serta banyak hal baik yang dirajut, Frater Sesco mengimpikan semoga banyak pula alumni dari SMA St. Petrus yang terpanggil sebagai imam, suster atau bruder dan pemimpin Gereja di masa depan. Berawal dari hal kecil, mencita-citakan hal besar kemudian Tuhan arahkan kepada panggilan-Nya. Hal tersebut bukan semata-mata kebetulan belaka melainkan rencana Tuhan yang pada suatu saat akan indah pada waktunya.
Penulis: Fr. Fransesco Agnes Ranubaya