MajalahDUTA.com, Jakarta – Beberapa waktu ini, masyarakat dihebohkan kembali dengan tersiarnya kabar adanya rencana reshuffle Kabinet yang akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo, tentunya hal itu juga menimbulkan pertanyaan yang mengarah pada sosok Menteri mana dari anggota Kabinet Indonesia Maju yang layak untuk diberhentikan, anggapan bahwa di setiap pencopotan seorang Menteri itu sarat dengan kepentingan politik itu sah-sah saja,
Karena memang Menteri adalah jabatan politis, namun yang tidak boleh dilupakan adalah masalah kinerja maupun kebijakan dan bahkan tindakan perilaku dari sosok Menteri yang juga menjadi bahan pertimbangan apakah dia layak dicopot atau tidak, demikian disampaikan Amir Basman coordinator Generasi Milineal Muslim Berantas Korupsi kepada pers, Rabu, 1/2/2023 di Jakarta.
Baca Juga: Perayaan Misa Gong Xi Fa Cai 2574 di Paroki Sambas
“Ya, karena seorang Menteri itu sejatinya adalah sosok yang menjadi ujung tombak, apakah penyelenggaraan pemerintah itu amanah atau tidak, apakah program kerja pemerintah itu dapat memenuhi harapan atau tidak, jadi jangan hanya dilihat dari sisi politisnya saja, tapi juga patut dicermati soal kinerjanya, dan komitmennya untuk menampilkan pemerintah yang bersih, tidak korup dan juga tidak mengkhianati reformasi”ungkap Amir Basman.
Menurut Amir Basman, apabila mencermati kondisi Kemenkominfo di bawah kepemimpinan Jhonny G Plate, nampaknya cenderung seringkali menimbulkan kegaduhan di masyarakat, oleh karena sikap, kebijakan kinerja Menkominfo Johnny Gerard Plate, misalnya polemik aturan Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE).
Di Tahun 2022 lalu, Kemenkominfo juga sempat memblokir sejumlah aplikasi dan platform digital karena tidak mendaftar ulang sebagai PSE. Masalahnya, sejumlah aplikasi yang diblokir adalah alat digital andalan rakyat, seperti aplikasi pembayaran PayPal, dan platform video game Steam.
Yang membuat masyarakat, lanjut Amir basman, semakin geram adalah pernyataan Johnny tentang sejumlah aplikasi judi online yang justru tidak diblokir. Dengan alasan ternyata pihaknya tidak menilai situs-situs judi online tersebut sebagai tempat judi, melainkan hanya sebagai game permainan kartu.
Baca Juga: Paus Fransiskus meratapi serangan terhadap gereja Pantekosta di DR Kongo
Belum lama lupa tentang permasalahan itu, publik kembali diingatkan pada betapa meresahkannya Kominfo akibat sejumlah kasus kebocoran data, spesifiknya adalah terkait kebocoran 1,3 miliar SIM Card dan sejumlah Nomor Induk Kependudukan (NIK) di Indonesia.
“Nah, kabar terbaru yang membuat gelisah masyarakat, terutama yang tinggal di daerah pedesaan maupun pedalaman, yang sangat sulit dijangkau jaringan internet, tak bisa menikmati layanan internet dari negara, karena ternyata proyek pengadaan tower BTS untuk layanan internet yang dikerjakan oleh BAKTI Kemenkominfo, pelaksanaannya amburadul dan parahnya terjadi korupsi, yang merugikan negara triliunan rupiah” tukas Amir Basman yang juga juru bicara Koalisi Gerakan Jihad Berantas Korupsi.
Parahnya lagi, lanjut Amir Basman, adik kandung Menkominfo Johnny G Plate, Gregorius Aleks Plate (GAP) diduga kedapatan lebih dari dua kali mendapatkan fasilitas berpergian ke luar negeri meski statusnya bukan pejabat kemenkominfo,
Hal ini mengindikasikan bahwa adanya perilaku nepotisme dilakukan oleh Menkominfo Jhonny G Plate yang diduga menguntungkan pihak keluarganya, namun diduga merugikan negara serta terindikasi mengkhianati semangat reformasi 1998 yang sangat anti Korupsi Kolusi dan Nepotisme.
“Hari ini, kami telah mengadukan masalah ini ke Wantimpres, dengan harapan agar bisa disampaikan ke Presiden Jokowi, diduga terlibat KKN, maka sebaiknya Jhonny G Plate diberhentikan Sebagai Menkominfo,” Pungkas Amin Basman.