Thursday, October 3, 2024
More

    Berkat Tuhan Setiap Hari

    By. Samuel - Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Pontianak

    MajalahDUTA.Com, Santa Clara- Puji Tuhan hari ini dan setiap hari bahwa Tuhan memberkati kita, setiap hari Tuhan memberikan hal yang baik bagi kita. Kesehatan yang ada pada kita masing-masing adalah karunia. Bisa dikatakan mukjizat selalu terjadi dalam hidup kita, karena itulah tidak ada dasar sebetulnya untuk kita menyalahkan Tuhan apalagi meninggalkan Tuhan. Apa yang harus kita buat? Yang kita buat juga hal yang sama yaitu mencintai Tuhan. Setidaknya itulah kata pembuka dalam misa Jumat Pertama pada 2 September 2022 yang dipimpin oleh RD Thomas Almasan untuk komunitas Santa Clara.

    Dalam misa, RD Thomas Almasan mengatakan bahwa ekaristi yang dirayakan adalah cara mengungkapkan cinta kepada Tuhan yang lebih dahulu mencintai manusia. Karena dalam cinta-Nya, setiap kali dalam Jumat pertama yang rayakan bersama komunitas Santa Clara, Tuhan memberikan kerahiman-Nya kepada umat dan Tuhan memberikan cinta-Nya sehingga Dia menebus manusia dan memberikan harapan yang baru, semangat baru dihari-hari mendatang.

    “Oleh karena itu yang pertama kita syukuri berkat Tuhan, kemudian kita mohon berkat Tuhan agar Dia yang maha Rahim mengampuni dosa kita dan Dia yang penuh kuasa dan kebaikan, memberikan berkatnya kepada kita semua,” kata RD Thomas Almasan.

    Perayaan misa Jumat Pertama di bulan September 2022, sama seperti bulan-bulan sebelumnya yaitu mendoakan Opa-Oma yang berulang tahun dibulan bersangkutan. Perayaan misa diikuti sekitar 19 orang yang diantaranya sebagian besar adalah Opa dan Oma di Komunitas Santa Clara.

    Dalam homilinya RD Thomas Almasan  membuka dengan kata OK hari ini. Dimana OK Hari ini merupakan program channel Youtube khusus komunitas Santa Clara di mana setiap harinya Oma dan Opa membahas tentang orang kudus di hari yang bersangkutan. RD Thomas Almasan bersyukur bahwa boleh berkumpul bersama dalam misa kali itu dan diberkahi kesehatan.

    “Saya lihat dari canda, senyum Oma-Opa yang luar biasa. Punya semangat tulus bahkan siang-siang yang dimana siang hari adalah jamnya ngantuk, tetapi semua punya semangat yang tulus,” kata RD Thomas Almasan.

    Kita adalah orang luar biasa, dan mengapa luar biasa

    Homili RD Thomas Almasan mengulas kadang ada orang pikir; “aduh saya ini sudah tua, ini enggak ada perhatian, anak cucu dimana kalian ya? Aduh sekarang saya sendiri. Ada yang pikir begitu.”

    Menurut RD Thomas Almasan tapi Oma-Opa disini tidak demikian. Karena mereka menyadari bahwa mereka merasa punya Tuhan yang senantiasa mencintai. Memang manusia dihadirkan jadi pribadi yang luar biasa, itu yang harus disadari. Karena kalau manusia menyadari bahwa mereka adalah orang yang luar biasa maka jelas terpancar bahwa mereka punya semangat dan optimis menjalani hidup bahkan di usia senja sekalipun  akan tetap memiliki semangat untuk menjalani hidup. Bukan sekedar hidup tetapi hidup yang baik dan benar.

    “Mengapa saya katakan ini luar biasa?” Tanya RD Thomas Almasan.

    Kalau kita menyimak kitab Kejadian bahwa ciptaan-ciptaan Tuhan itu dikatakan; “Jika Tuhan menciptakan alam, Tuhan melihat baik adanya, ketika Tuhan menciptakan binatang dikatakan Tuhan melihatnya baik adanya, ketika Tuhan menciptakan manusia dikatakan sungguh amat baik”.

    Karena itu harus kita sadari karena kita bukan biasa-biasa saja. Bukan hanya baik, tetapi sungguh amat baik. Artinya apa? Bahwa manusia itu luar biasa. Kitab Suci dan Kitab Injil ketika Yesus datang dalam dunia, Yesus katakan “Aku tidak lagi menyebut kamu hamba tetapi Aku menyebut sahabat, saudara bahkan lebih lagi, Yesus mengajarkan doa Bapa Kami, artinya kita ini adalah anak Tuhan.

    Oleh karena itu saudara-saudari ku yang terkasih, pertama marilah kita syukuri bahwa Tuhan kita adalah luar biasa yang membuat kita juga menjadi orang yang luar biasa.

    Karena itu apa yang harus kita lakukan sehingga kita tetap menjadi luar biasa? Kita harus tetap memelihara diri kita, bukan menjadi hakim terhadap saudara kita yang lain, atau menggapdiri kita benar dari yang lain dan mengganggap yang lain salah. Karena itu istilahnya menghakimi orang lain.

    Karena itu dikatakan dalam bacaan pertama tadi Bacaan I: 1Kor. 4:1-5: “Jangan menghakimi”

    Tuhan adalah satu-satunya hakim

    4:1 Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba  Kristus, yang kepadanya dipercayakan  rahasia   Allah. 4:2 Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai. 4:3 Bagiku sedikit sekali artinya entahkah aku dihakimi oleh kamu atau oleh suatu pengadilan manusia. Malahan diriku sendiripun tidak kuhakimi. 4:4 Sebab memang aku tidak sadar   akan sesuatu, tetapi bukan karena itulah aku dibenarkan.  Dia, yang menghakimi aku  ialah Tuhan. 4:5 Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah.

    Dan jika dilihat dari bacaan Injil Lukas 5:33-39 dikatakan:

    Sekali peristiwa, orang-orang Farisi berkata kepada Yesus: “Murid-murid Yohanes sering berpuasa dan sembahyang, demikian juga murid-murid orang Farisi, tetapi murid-murid-Mu makan dan minum.”

    Jawab Yesus kepada mereka: “Dapatkah sahabat mempelai laki-laki disuruh berpuasa, sedang mempelai itu bersama mereka? Tetapi akan datang waktunya, apabila mempelai itu diambil dari mereka, pada waktu itulah mereka akan berpuasa.”

    la mengatakan juga suatu perumpamaan kepada mereka: “Tidak seorang pun mengoyakkan secarik kain dari baju yang baru untuk menambalkannya pada baju yang tua.

    Jika demikian, yang baru itu juga akan koyak dan pada yang tua itu tidak akan cocok kain penambal yang dikoyakkan dari yang baru itu.

    Demikian juga tidak seorang pun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian, anggur yang baru itu akan mengoyakkan kantong itu dan anggur itu akan terbuang dan kantong itu pun hancur.

    Tetapi anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula. Dan tidak seorang pun yang telah minum anggur tua ingin minum anggur yang baru, sebab ia akan berkata: Anggur yang tua itu baik.”

    Jelas dalam Injil tersebut dikatakan bahwa, orang Farisi menganggap bahwa apa yang dilakukannya itu adalah yang paling benar, sedangkan apa yang dilakukan murid-murid Yesus secara langsung juga mau mengatakan kepada Yesus bahwa mereka hanya makan minum dan menganggap orang lain salah. Untuk itu Rasul Paulus mengatakan janganlah menghakimi, karena pada dasarnya semua manusia punya dasar untuk berbuat baik dan berbuat benar. Dan kalau kadang menggangap orang lain itu salah, karena menggangap diri paling benar sehingga, orang lain salah, padahal tidak serta merta begitu.

    RD Thomas Almasan juga menggarisbawahi bahwa dalam keluarbiasaan manusia, kita adalah orang-orang yang memiliki kebenaran dalam hidup kemudian diajarkan tentang diajarkan kebenaran tentang hidup untuk bisa menjalani kebaikan dan kebenarannya dalam hidup dan itulah fungsi akal budi yang Tuhan berikan kepada kita semua. Dan itulah yang membedakan kenapa kita tidak hanya dikatakan baik, tetapi sungguh teramat baik.

    Karena di dalam kita ada akal budi, yang membuat kita bisa menyelami hidup, menghayati hidup, dan melakukan hidup itu secara berguna, bermanfaat dan bermakna. Karena itu sekali lagi apa yang harus kita lakukan? Dikatakan dalam Mazmur: 37:3-4.5-6.27-28.39-40 (tanggapan); “Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia” – inilah cara yang bisa kita lakukan untuk tetap berharga, bermakna dan luar biasa di mata Tuhan.

    Berserah dengan Tuhan

    Menutup homilinya RD Thomas Almasan  mengingatkan kembali bahwa manusia sudah memiliki Tuhan yang luar bisa dan mencintai bahkan menebus manusia dari segala dosa. Karena itu yang diharapkan Tuhan kepada manusia adalah ‘percaya selalu kepada Tuhan’ dan karena itu percayakanlah diri kepada Tuhan. “Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya”.

    “Yang kedua bahwa dalam percaya itu ada tantangan dan ada godaan. Karena itu apa lagi yang harus dimunculkan lagi kedalam hati kita? Yaitu Setia,” kata RD Thomas Almasan.

    Selalu setia kepada Tuhan yang telah dipercaya, setia selalu kepada apa yang baik dan yang telah Tuhan ajarkan, maka percayalah bahwa Tuhan tidak hanya akan bertindak tetapi Tuhan akan membenarkan manusia dan akan menyelamatkan mereka karena orang-orang benar akan diselamatkan Tuhan. Bila tempat perlindungan bagi mereka pada waktu kesesakan, Tuhan akan menolong dan meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik. Tuhan menyelamatkan mereka, sebab mereka berindung pada-Nya.

    “Saudara-saudari yang terkasih, Tuhan telah menunjukkan jalan-jalan ini kepada kita, maka tugas kita sebagai orang yang sudah dicintai Tuhan dan dikaruniai rahmat dan berkat yang luar biasa maka marilah kita selalu percaya kepada Tuhan mempercayakan diri kita kepada Tuhan dengan berserah diri kepada Tuhan dalam seluruh apa yang kita lakukan dan marilah kita selalu setia menjalani kehidupan, setia dalam melakukan hal yang baik dan benar maka Tuhan akan menolong melindungi dan menyelamatkan kita selalu,” kata RD Thomas Almasan sembari menutup homilinya.

    Related Articles

    Stay Connected

    1,800FansLike
    905FollowersFollow
    7,500SubscribersSubscribe

    Latest Articles