Saturday, December 9, 2023
More

    Permasalahan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan dan Sekitarnya

    Oleh: Emanuel Hongky Hadianto, OFS / Guru di SDSK Marie Joseph Pontianak

    MajalahDUTA.Com, Pendidikan– Dunia pendidikan saat ini sangatlah berkembang, dimana dipengaruhi zaman yang semakin maju dan menuju digitalisasi. Dampak positif yang terjadi, mudahnya menemukan konten-konten pembelajaran di jaringan Internet.

    Awal  dunia pendidikan yang berbentuk cetakan buku sekarang beralih ke buku digital yang dapat di akses dengan mudahnya, bukan saya bentuk file Word, text, maupun Pdf, namun sekarang dalam bentuk file-file presentasi yang menarik seperti flip book.

    Baca juga: Terbiasa LUPA

    Dimana flipbook bukan hanya menyediakan file seperti file-file di buku konvensional yang kaku namun menampilkan seolah-olah kita membuka buku secara langsung dan di dalamnya ditambahkan musik-musik, file vidio maupun link-link internet sebagai penambah literasi.

    Kelebihan Teknologi Informasi Digital di Bidang Pendidikan antara lain Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan. Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learningyang semakin memudahkan proses pendidikan.

    Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.

    Etika Komunikasi Digital

    Dunia pendidikan haruslah mengikuti zaman, maka diperlukan Sumber Daya Manusia “SDM” yang handal yang mengikuti teknologi yang terus berkembang,  teknologi informasi dan komunikasi tidak boleh dikesampingkan.

    TIK adalah teknologi yang berkaitan dengan pengambilan, pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Di Informatika banyak sekali materi baik tentang Komunikasi Digital, Etika Komunikasi Digital dan belajar Coding sederhana.Kita bersyukur di dunia pendidikan sendiri sudah mengajarkan mata pelajaran TIK sejak di tingkat Sekolah Dasar (SD).

    Baca juga: Nilai Kesatuan dalam Pembaktian Diri

    Walau sempat mata pelajaran TIK sempat dihapuskan, namun banyak sekolah-sekolah yang merasa perlu untuk tetap memberikan pembelajaran ini, pada akhirnya mata pelajaran TIK dan dihidupkan kembali dan berganti nama menjadi Informatika.

    Di Informatika sendiri banyak materi yang bagus antara lain materi Komunikasi Digital, Etika Berkomunikasi Digital dan mempelajari Coding sederhana di buku kelas 4 SD ( https://code.org/ )  dan masih ada beberapa situs belajar Coding lainnya yakni http://tynker.com/ , http://scratchjr.org/https://id.khanacademy.org/ dan masih banyak lagi.

    Selain kebihan dari Teknologi Informatika di bidang Pendidikan terdapat juga kekurangannya, antara lain Penggunaan internet memerlukan infrastruktur yang memadai. penggunaan internet mahal, kurangnya pergaulan dikalangan masyarakat, dan beberapa mengalami masalah di penataan ekonomi yang lemah.

    Dari kurangnya pergaulan masyarakat dapat membuat sikap sosial, simpati dan empati menjadi berkurang, di tambah konten-konten sekarang banyak yang tidak sesuai diantaranya konten berbau sexsualitas, kekerasan baik verbal maupun non verbal.

    Tidak dapat dipungkiri banyak konten membawa anak-anak melakukan kekersan verbal seperti  mengejek,membentak,mengancam dan masih banyak lagi dan kekerasan non verbal seperti memukul,mencubit dan segala macam kekerasan yang berbentuk melukai fisik.

    Kekacauan yang terjadi

    Platform digital membutuhkan sistem etika agar dunia digital tetap berjalan lancar. Tanpa sistem seperti itu, platform tidak akan memiliki arah, yang akan menyebabkan kekacauan. Ini karena pelecehan seksual dan aktivitas kriminal lainnya akan terjadi di platform digital tanpa etika yang tepat.

    Pelecehan seksual adalah tindakan rayuan verbal atau fisik yang tidak diinginkan yang berhubungan dengan seks. Ini bisa termasuk bersiul, menggoda, menunjukkan pornografi atau membuat sindiran seksual.

    Pelecehan seksual juga dapat mencakup menyentuh tubuh seseorang dengan cara yang menyebabkan ketidak nyamanan atau penghinaan, serta menusuk seseorang. “Kedua, ada pelecehan gender, atau sindiran yang tidak pantas tentang topik seksual. Dan ketiga, ada pelecehan seksual melalui kontak fisik yang sebenarnya.

    Baca juga: Apasih Tribunal Gerejawi ?

    Dikatakannya, saat ini banyak terjadi pelecehan seksual di internet, yaitu dandanan anak. Perawatan anak adalah upaya orang dewasa untuk menciptakan hubungan, kepercayaan, dan ikatan emosional dengan seseorang atau anak di bawah umur. Penculikan anak jenis ini bertujuan untuk memanipulasi, mengeksploitasi bahkan melecehkan korban.

    Untuk mencegah kenakalan pada anak, hal ini dapat dilakukan dengan mensosialisasikan pendidikan seks sejak dini. Saat ini orang tua atau teman sebaya tidak selalu bisa mengawasi anak, karena itu penting kita memberikan pengertian agar ketika diperlakukan tidak adil atau tidak pantas, anak mengerti bahwa itu tidak benar.

    Seorang anak atau individu memiliki kekuasaan atas tubuhnya sendiri, dan orang lain, bahkan orang tua, tidak boleh menyentuh atau menyentuh tubuhnya tanpa izin. Berdasarkan hal tersebut, anak berhak menolak untuk disentuh, termasuk orang dewasa. Kekerasan seksual digital ini telah diatur dalam UU ITE.

    Selain sanksi hukum, ada juga sanksi sosial berupa komentar jahat dari pelaku. Namun, kekerasan seksual ini berdampak pada kesehatan mental para korban. Diantaranya, depresi, trauma, gangguan pengemasan, gangguan kepribadian, dan sebagainya dapat diperparah.- Semoga!!!

    Related Articles

    Stay Connected

    1,800FansLike
    905FollowersFollow
    7,500SubscribersSubscribe

    Latest Articles