Friday, November 7, 2025
More

    PROGRAM LUSTRUM IX STIG: Ziarah Makam

    Penulis: Frater Fransesco Agnes Ranubaya & Frater Martinus Wendy Dokumentasi: Fr. Valentino Lafdy

    MajalahDUTA.Com, Malang- Tidak terasa kegiatan Lustrum IX Seminari Tinggi San Giovanni XXIII telah mendekati penghujung akhir tahun. Kegiatan-kegiatan andalan untuk mengisi kegiatan Lustrum IX tersebut telah berhasil dilaksanakan dengan baik oleh para panitia dan komunitas STIG di Malang.

    Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain Misa Pembukaan Lustrum IX dan launcing Logo Lustrum di Kapel Seminari Tinggi Malang pada November 2021. Selain itu, ada pula kegiatan Lomba Menggambar dan Mewarnai yang diikuti oleh para siswa TK dan SD se-kota Malang pada Desember 2021.

    Lalu ada juga Temu Alumni STIG melalui Zoom pada awal Januari 2022. Selanjutnya ada Workshop Audio Visual secara luring pada bulan Maret 2022. Di bulan yang sama juga diadakan Webinar Gereja Sinodal dan Seni Lukis di halaman basket STIG.

    Kemudian, ada pula Webinar Nasional dengan tema Penguatan Pendidikan Pancasila di Era Digitalisasi 4.0 dan juga Donor Darah pada bulan Mei 2022.

    Setelah mengalami libur panjang, kegiatan Lustrum IX kembali dilaksanakan.  Para panitia Lustrum di Bulan Agustus ini akan melaksanakan ziarah makam di Pemakaman Umum Sukun pada 28 Agustus 2022.

    Baca juga: Waspada terhadap Penularan Penyakit Tuberkulosis (TBC)

    Peserta yang mengikuti kegiatan ini antara lain para panitia, Dewan Inti SC & OC, seluruh Frater Diosesan Keuskupan Malang, Perwakilan Frater setiap Keuskupan, dan seluruh Frater Diosesan tingkat satu.

    Secara teknis, para panitia terutama seksi perlengkapan dan seksi konsumsi berangkat menggunakan mobil, sementara yang lainnya menggunakan sepeda.

    Setelah tiba di lokasi, para frater langsung mengambil perkakas dan peralatan untuk membersihkan makam. Semua peserta melaksanakannya dengan penuh gembira. Kendati makam penuh kotoran oleh bunga-bunga yang mati, pinggiran makam juga dipenuhii rumput, para frater membersihkannya dengan baik.

    Baca Juga: Pemberkatan Taman Doa Maria Bunda Segala Suku Oleh Uskup Malang

    Selain itu, para frater juga melaksanakan ibadat rosario bagi arwah yang didoakan di pemakaman dan para kaum beriman yang telah meninggal dunia. Tentu saja, melalui ziarah makam ini, para frater diingatkan kembali bahwa hubungan manusia antara yang hidup dan mati takkan pernah terpisah dan saling tergantung.

    Itulah persekutuan antara orang hidup dan yang mati yang sering kita ucapkan dalam Credo sebagai persekutuan para kudus.

    Related Articles

    spot_img
    spot_img

    Latest Articles