MajalahDUTA.Com, JPIC- Kupinjamkan kata-katamu, hai manusia
Untuk mengatakan pedih dan laranya egomu
Agar kau paham dan insaf betapa sakit dan deritaku
*
TANAH: Apakah salahku, hai manusia?
Engkau dariku dan aku bagianmu
Kelak engkau kembali menyatu denganku
Aku menumbuhkan segalanya bagimu
Darinya engkau bertahan hidup
Tetapi kau taburi kimia dan mendandani aku dengan sampah
Dari Nalar yang kau banggakan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
*
AIR: Apakah kurangnyaku, hai manusia?
Aku jauh kau mencariku
Aku tidak datang engkau merintih
Aku ada di dalam dirimu,
tetapi kau cemari aku dengan limbah kimia dan sampah
aku mengalirkan kehidupan dengan bebas
namun kau renggut kebebasanku dengan permainan komoditas
makna dan nilai diriku tidak lebih dari ekonomi
*
UDARA: Apakah dosaku, hai manusia?
Kuberikan diriku dengan cuma-cuma
Tanpa sedetikpun kutinggalkan dirimu,
tetapi kau lebih bangga menghirup oksigen dalam tabungan
Dimanakah pohon-pohon?
Hutan rimba telah berganti Sawit yang menjanjikan panas membara
Semuanya bungkam dalam dan demi duit… duit … duit…
*
Sadarlah! Kami tidak membutuhkanmu
Suatu yang pasti kamu membutuhkan kami
Ilmu dan teknologi telah melenyapkan hidupmu sendiri
Hidup yang harmonis semakin menjauh
Seperti mengejar bayanganmu sendiri di siang hari.
*