MajalahDUTA.Com, Pendidikan- Semua manusia di muka bumi ini, tidak terlepas dengan peristiwa. Mulai dari kelahiran hingga kematian, semua adalah rentetan peristiwa. Bagaimana peristiwa itu bertahan dan menjadi cerita yang diturunkan?
Dahulu media jurnalistik keseharian masyarakat pada umumnya adalah bertutur dari mulut ke mulut. Kemudian adanya simbol sebagai penguat dari peristiwa tersebut. Sama halnya dengan dunia moderen saat ini, memang dahulu belum banyak mengenali baca dan tulis, namun tetap saja peristiwa itu bisa dituturkan hingga menjadi rangkaian cerita dan akhirnya menjadi legenda.
Terlepas itu semua, sistem media dalam jurnalistik, zaman tempo dulu tersiar dengan cara dan gayanya-begitu juga di zaman ini (melek teknologi). Informasi yang tersebar di media massa adalah informasi yang dikemas dengan cara dan gaya masing-masing.
Tetapi beda jika bicara tentang media dalam jurnalistik pada portal media resmi.
Dalam penerbitan perusahaan pers, yang berwenang mengizinkan ataupun menolak suatu berita untuk dilakukan pemublikasian sepenuhnya berada di tangan redaksi. Untuk urusan berita, mutlak menjadi tanggung jawab dari redaksi.
Bukan urusan bagian iklan, personalia atau percetakan. “Isi di luar tanggung jawab percetakan,” begitulah peraturannya.
Secara struktural, redaksi media umumnya terdiri atas pemimpin redaksi, redaktur pelaksana (redaktur eksekutif), redaktur, asisten redaktur, koordinator liputan/reportase, dan reporter.
Baca juga: Kisah St. Dominikus Melawan 15.000 Iblis
Setipa divisi ini menjalani fungsinya masing-masing hingga melahirkan suatu produk berita baik yang dicetak, disiarkan, ataupun ditayangkan. Pemimpin redaksi adalah jabatan tertinggi dalam jajaran redaksi, dan bertanggung jawab terhadap berita yang diterbitkan di medianya.
Ataupun, jika terjadi kasus atau delik pers, pemimpin redaksi juga dapat melimpahkan tanggung jawabnya kepada bawahannya, yaitu redaktur eksekutif.
Berikut ini adalah struktur redaksi yang umum berlaku di kebanyakan media Indonesia.
Pemimpim Redaksi, Redaktur Pelaksana, Redaktur & Koordinator Liputan, Asisten Redaktur dan Reporter.
Apa fungsi dan tugasnya?
Redaktur Pelaksana (Redpel) bertanggung jawab langsung kepada pemimpin redaksi. Redaktur pelaksana ialah pelaksana dari kebijakan umum yang dibuat penerbitan pers dan pelaksana dari kebijakan khusus yang diberikan pemimpin redaksinya.
Sehari-hari, redaktur pelaksana memimpin dan mengatur para redaktur, karena itu sering kali disebut Managing Editor. Posisi Redaktur pelaksana dapat diisi oleh satu orang atau lebih, namun pada umumnya tidak lebih dari tiga orang.
Baca juga: Teknologi dan Dilemanya bagi Pendidikan
Sedangkan redaktur adalah orang yang bertanggung jawab terhadap isi halaman media. Redakturlah yang mengedit, menyunting serta menyajikan berita pada setiap halaman media.
Jumlahnya banyak, umumnya berdasarkan bidang berita misalnya: redaktur berita harian, redaktur pendidikan, redaktur kategorial, redaktur budaya, redaktur liputan khusus, dan seterusnya.
Dalam tugasnya sehari-hari redaktur ada yang dibantu asisten, yang disebut asisten redaktur.
Yang sederajat dengan redaktur adalah koordinator liputan, yang bertugas mengatur proses liputan berita.
Reporter berada dalam posisi terakhir. Namun begitu, reporter merupakan ujung tombak redaksi dalam mencari dan mendapatkan berita. Para reporter itulah yang terjun ke lapangan meliput semua peristiwa yang terjadi untuk dikemas menjadi berita.
Dalam tugasnya sehari-hari, para reporter selain berhubungan dengan koordinator liputan, juga berhubungan dan bertanggung jawab langsung kepada redaktur.
Baca juga: Lingkungan dan Kesehatan
Semua berita yang dibuat reporter diserahkan kepada redakturnya. Berita yang dibuat reporter itulah yang kemudian diedit atau disunting redaktur, lalu disajikan atau dimuat di halaman media.
Di sini terjadi komunikasi timbal-balik yang sangat intens antara keduanya. Bahkan boleh dikatakan, di mana ada redaktur, di situ ada reporter.
Keduanya selalu bertemu, dalam urusan berita. Sebagai atasan, redaktur berhak melakukan pembinaan kepada para reporternya baik dalam segi teknik (menyangkut materi berita) maupun nonteknis (mental dan moral).