Tuesday, December 5, 2023
More

    Misa Syukur Imamat ke-16 Romo Robini, OP

    Penulis: Romz- Tim MajalahDUTA.Com

    MajalahDUTA.Com, Ngabang Kab. Landak- Telah dilaksanakan misa syukur Imamat ke-16 tahun Rev. Fr. Johanes Robini Marianto, OP Pada hari Senin, 19 April 2021, di STKIP Pamane Talino Ngabang. Misa yang dimulai pukul 18.00 WIB itu dihadiri oleh Uskup Keuskupan Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus, Bupati Landak dr. Karolin Margret Natasa, Sekda Landak Visensius, para Imam, Suster, Frater, dan tamu undangan lainnya baik yang hadir secara offline maupun secara online.

    “Pergi ke pasar beli kue donat,
    Donatnya manis pakai gula halus,
    16 tahun Romo Robini tahbisan Imamat
    Persembahkan hidupnya untuk umat dengan tulus,”
    Begitulah bunyi pantun yang dilontarkan oleh Sekda Landak Vinsensius dalam kata sambutannya yang mengundang gelak tawa dan tepuk tangan bagi mereka yang hadir dalam misa syukur tersebut.

    Baca Juga: Bencana Alam di NTT Jadi Perhatian Diaspora Katolik Sedunia saat Rayakan Paskah

    Vinsen mengatakan telah mengenal Romo Robini sudah cukup lama, “Sebelum Ibu Bupati menjadi Bupati, tapi komunikasi mulai aktif sejak saya jadi Sekda,”

    Sekda Landak itu juga mengatakan bahwa pada awalnya, dia tidak menyangka bahwa STKIP akan menjadi seperti saat sekarang ini. Dirinya mengakui salah satu cara untuk membuat suatu wilayah maju adalah dengan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), dan peran pendidikan sangat penting terhadap peningkatan SDM.

    “Karna didasari oleh pemikiran yang positif, kita yakin Kabupaten Landak ini akan menjadi matahari yang baik untuk Kabupaten lain, semoga bisa menjadi cahaya untuk menerangi wilayah lainnya di luar Kalimantan Barat,”

    Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan ucapan selamat terkait perayaan ulang tahun Imamat Romo Robini. Kisah demi kisah tentang pengalamannya dengan Romo Robini tak luput dari ceritanya saat sambutan. Uskup juga menyampaikan keingannya untuk turut mencerdaskan masyarakat di kampung agar mampu bersaing dengan orang lain.

    “Bahkan kadang justru masyarakat kita yang mengatakan, orang hebat itu adalah mereka yang berasal dari Eropa, mana ada orang kita hebat,”

    Baca Juga: Peresmian Paroki dan Pelantikan Dewan Pastoral Paroki St Paulus dari Salib Mandor

    Atas keprihatinan itu, Mgr. Agus dan Romo Robini memberanikan diri untuk mengambil sebuah langkah yang besar, khususnya dalam dunia Pendidikan. Uskup mengatakan, “Kalau tidak berani menantang arus, kapan lagi kita bisa maju?”

    “Fakta menunjukkan, bahwa sampai detik ini nyatanya bisa berdiri gedung seperti ini,”
    Begitulah sepenggal kalimat yang diucapkan oleh Uskup Agung Pontianak yang mendapat applause dari umat yang hadir.

    Dirinya tidak memungkiri bahwa semua karya dan usaha yang sudah dilakukan, bukanlah berasal dari dirinya maupun Romo Robini saja, melainkan dari campur tangan berbagai pihak dan juga Tuhan. “Ketika kita menjalankankan tugas kemanusiaan, Tuhan akan membantu,” imbuhnya.

    Mgr. Agustinus Agus mengapresiasi niat yang besar dari Romo Robini yang sejatinya bukanlah orang Dayak, namun hatinya dipersembahkan untuk membantu orang pedalaman.

    Di kesempatan yang sama, Bupati Landak Karolin Margret Natasa turut mengucapkan selamat atas perayaan ulang tahun Imamat Romo Robini. Dia berharap Romo Robini terus berkarya, baik bagi STKIP maupun Umat di Kalimantan Barat, .

    Karolin mengakui bahwa Romo Robini telah bekerja keras dan Ia mengatakan bahwa dirinya sangat menghargai apa yang telah dilakukan oleh Romo dari Ordo Dominikan itu. “Kami mendukung sepenuhnya, mudah-mudahan niat baik kita semua ini dapat terwujud dan dapat memberikan sumbangsih yang positif bagi masyarakat di masa yang akan datang.”

    Romo Robini dalam sambutannya memperkenalkan para pastor yang turut hadir dalam misa kepada para umat yang berasal dari Jakarta, Surabaya, Semarang, dan Kota lainnya yang bergabung melalui aplikasi Zoom.

    “Klarifikasi Monsinyur, saya botak bukanlah karena stress, tapi karna salah gunting. Saat digunting saya diam saja tapi setelah selesai saya kaget, tapi sudahlah, sudah terlanjur,”
    Awal sambutan yang membuat suasana menjadi ceria seketika.

    Baca Juga: Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus Ungkapkan Gereja Harus Berjalan Bersama Pemerintah

    Romo Robini mengucapkan syukurnya karena Dominikan telah mempercayakan dirinya, dan juga Ia bersyukur telah menemukan banyak keluarga dan teman-teman di tanah Kalimantan Barat.
    “Dengan adanya Monsinyur, saya merasa at home di Keuskupan Agung Pontianak,”

    Romo mengakui bahwa dirinya sempat mendapat tawaran untuk mengajar di Manila dan Roma, namun dirinya memilih tetap.

    Terkait STKIP, Romo mengatakan tidak percaya bahwa Universitas harus di Kota. “Kalau kita tidak bisa ke Kota, maka mari kita menciptakan Kota,”

    Di kesempatan itu pula, Romo Robini mengatakan bahwa Ia menyadari kelemahannya karena tidak bisa melayani dengan baik dan kemudian Ia mengutarakan permintaan maaf kepada teman-temannya yang hadir di Zoom. Ia kemudian mohon doa untuk keabadian Imamat, mohon doa agar dapat hidup suci dan mohon doa supaya STKIP kedepannya bisa jadi Universitas.

    Di akhir penyampaiannya, Romo mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah hadir, terutama bagi para donatur yang telah banyak membantu.

     

     

    Related Articles

    Stay Connected

    1,800FansLike
    905FollowersFollow
    7,500SubscribersSubscribe

    Latest Articles