Monday, November 10, 2025
More

    Menghayati Makna Hidup Untuk Saling Memanusiakan-Manusia

    Oleh: Muso Untung, Prodi Penjaskes, Semester IV, Mahasiswa STKIP Pamane Talino – Ngabang

    MajalahDUTA.Com,Pontianak- Di dusun Selabih, tepatnya pada tanggal 4­-14 Februari 2021, sepuluh hari dalam satu tempat dan dalam satu tujuan, aku, Fr. Mikael Ardi dan teman-teman  IMK (Ikatan Mahasiswa Katolik) STKIP Pamane Talino Ngabang melakukan BAKSOS yakni membangun rumah Tuhan.

    Dimulai dari perjalanan panjang dari Kabupaten Landak menuju Kabupaten Bengkayang menggunakan mobil truk, dan untuk sampai ke lokasi BAKSOS perjalanan dilanjutkan dengan jalan kaki kurang lebih 5 Km.

    Baca Juga: STKIP Pamane Talino-Berani Keluar Dari Zona Nyaman

    Disini kami memulai relasi bersama masyarakat yang belum pernah kami kenal sebelunya, mereka menjemput kami  serta membantu kami untuk mengangkut barang bawaan kami dan berjalan bersama-sama untuk menuju lokasi.

    Di perjalanan rombongan kami melewati banjir dan tanah longsor, namun bukan menjadi masalah bagi kami dan perjalanan kami pun tidak terhenti, sehingga disini kami merasa bertanggung jawab serta tugas kami semakin besar, yaitu memanusiakan manusia melalui pembangunan rumah Tuhan yang menjadi tujuan utama kami.

    Memanusiakan Manusia 

    Pada pukul 17:30 Wib, kami tiba di rumah dimana tempat kami akan menginap, tidak banyak kata-kata yang terucap, selain senyum sembari menikmati suasana kampung yang masih asing bagi kami.

    Hari pertama sampai pada hari tertakhir keberadaan kami disana, berbagai kegiatan kami laksanakan bersama masyarakat, seperti menyiapkan material bangunan, saling belajar antar satu sama lain, menghayati arti kerjasama, saling tolong menolong dan berbaur satu sama lain tanpa harus menngenal golongan.

    Dan tidak hanya sebatas berkerja, kami juga kerap melakukan evaluasi dari apa yang telah kami kerjakan serta melakukan musyawarah yang dipimpin oleh Frater Ardi serta tokoh umat disana.

    Banyak makna dan pengalaman yang bisa kami dapat, dimana selama sepuluh hari kami hidup tanpa media sosial, lebih banyak melakukan hal-hal positif, seperti doa bersama serta menghabiskan waktu dengan kebersamaan yang tentunya bukan hanya dengan umat disana tetapi juga antar anggota IMK itu sendiri.

    Baca Juga: Mgr Agustinus Agus Terima Plakat Professional Award 2021

    Disini kami juga menyadari bahwa manusia pada dasarnya tidak bisa hidup dengan sendiri saja, dan untuk menuai sesuatu yang besar tidak akan bisa tanpa kerja sama dan harus dipenuhi dengan sikap tanggung jawab terhadap sesama.

    Makna dan Pengalaman 

    Begitu pula dengan apa yang kami lakukan, tanpa kerja sama dan relasi yang baik antara satu sama lain dan masyarakat disana, maka tidak akan ada hasil yang sempurna dari apa yang menjadi tujuan kami.

    Kedatangan yang disambut dengan hangat dan kepergian yang juga diantar dengan suasana yang hangat menjadi pengalaman yang begitu berarti bagi saya, dimana saya  bisa menghayati apa makna yang sebenarnya dari kehidupan manusia terhadap manusia-manusia yang lainnya.

    Tidak banyak yang bisa kami berikan untuk mereka disana, namun banyak makna dan pelajaran hidup yang bisa kami dapatkan dari mereka.

    Related Articles

    spot_img
    spot_img

    Latest Articles