MajalahDUTA.Com, Pontianak- Para Pastor dan Umat Allah yang terkasih. Saat ini kita masih berada dalam masa pandemi Covid19. Seperti tahun sebelumnya, pandemi ini juga cukup mempengaruhi cara berliturgi kita.
Petunjuk dan norma yang ada di buku-buku liturgi, tidak sepenuhnya dapat diaplikasikan dalam masa pandemi ini. Oleh karena itu, Uskup sebagai moderator kehidupan liturgi dalam Gereja-Nya dipanggil untuk membuat keputusan-keputusan yang menjamin bahwa liturgi dapat berdaya guna bagi umat yang dipercayakan dalam wilayah penggembalaan-Nya sambil tetap mematuhi protokol kesehatan demi kebaikan bersama.
Dalam konteks ini, Komisi Liturgi membantu tugas Uskup dalam hal teknis pelaksanaan perayaan-perayaan tersebut.
Baca Juga: Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus Kecam Aksi Bom Bunuh diri di Katedral Makassar
MINGGU PALMA, 28 Maret 2021: Mengenangkan Sengsara Tuhan
Pada hari ini Gereja mengenangkan peristiwa Kristus Tuhan memasuki Kota Yesusalem untuk menggenapi misteri Paska-Nya. Peringatan Yesus masuk Yerusalem dilakukan dengan cara, yakni:
- Imam dan petugas liturgi berkumpul di sekitar pintu gereja/bagian tengah gereja sambil
memegang daun palma. - Umat sudah duduk di bangku masing-masing sambil membawa daun palma yang dibawa dari rumah masing-masing atau dibagikan sesaat sebelum masuk dalam gedung gereja.
- Kemudian, Imam memberkati daun palma dilanjutkan dengan membacakan Injil tentang Yesus memasuki kota Yerusalem.
- Sesudah pembacaan Injil, Imam dan para petugas liturgi berarak ke dalam gereja menuju panti imam.
- Sesudah tiba di depan altar, imam menghormati altar, lalu menuju leggio (mimbar
konselebran utama) langsung mengucapkan doa pembuka. Kemudian misa dilanjutkan
seperti biasa.
Bagi umat yang mengikuti misa secara daring/dari rumah pada jam yang telah diberitahukan:
-
- Umat berkumpul bersama keluarga di sebuah ruangan keluarga dengan pakaian yang
pantas. - Ruangan yang digunakan hendaknya bersih dan tertata rapi sehingga nyaman digunakan
untuk berdoa. - Jika memungkinkan, keluarga dapat menyiapkan meja kecil dengan salib dan lilin bernyala.
- Hendaknya pada hari ini salib diselubungi kain berwarna ungu/merah.
- Keluarga mempersiapkan beberapa helai daun palma yang sudah dicuci untuk digunakan
dalam peribadatan. Daun palma diperciki oleh kepala keluarga/yang mewakili dengan air suci yang sudah dipersiapkon, saat di gereja diadakan pemercikan daun palma oleh Imam. - Dari awal hingga akhir, umat mengikuti perayaan Ekaristi dengan sikap duduk.
Ketentuan-ketentuan lain selain yang tercantum di atas, tetap mengikuti ketentuan yang sudah ada dalam rubrik Misale Romanum.
- Umat berkumpul bersama keluarga di sebuah ruangan keluarga dengan pakaian yang
Baca Juga: Cara Menurunkan Kolesterol Secara Alami
KAMIS PUTIH, 1 April 2021: Mengenangkan Perjamuan Tuhan
- Upacara Pembasuhan kaki DITIADAKAN!
- Syahadat ditiadakan dan langsung dilanjutkan dengan Doa Umat.
- Pemindahan Sakramen Mahakudus dan Tuguran DITIADAKAN. Oleh karena itu, setelah komuni selesai, Tubuh Kristus yang tersisa langsung disimpan dalam tabernakel.
- Perayaan Kamis Putih diakhiri tanpa berkat dari Imam. Setelah doa sesudah komuni,
nyanyian penutup bisa langsung dinyanyikan. Imam dan petugas liturgi langsung berarak keluar. Setelah itu, pada saat yang tepat segala hiasan dan perlengkapan altar diambil, Altar dibiarkan kosong. - Bagi umat yang mengikuti misa secara daring, ketentuannya sama dengan pada hari
Minggu Palma. - Ketentuan-ketentuan lain selain yang tercantum dalam poin 1-5, tetap mengikuti
ketentuan yang sudah ada dalam rubrik Misale Romanum.
Baca Juga: Pernyataan Sikap dan Himbauan Terhadap Peristiwa Bom Bunuh Diri di depan Gereja Katedral Makassar
JUM’AT AGUNG, 2 April 2021: Mengenang Sengsara Tuhan
- Kisah sengsara boleh dibacakan atau dinyanyikan tanpa ada lagu jeda di tengahtengahnya.
- Doa Umat Meriah (dinyanyikan)
Dalam doa umat meriah ini ditambahkan 1 intensi yakni untuk dunia yang sedang dilanda pandemi Covid 19:
Saudara-saudara yang terkasih, marilah kita berdoa kepada Allah Bapa yang mahakuasa,
supaya la membersihkan dunia dari pandemi Covid-19, melenyapkan virus ini,
memulihkan mereka yang terdampak, melindungi semua keluarga dari wabah, memberi
kekuatan dan kesehatan bagi tim medis yang sedang berjuang merawat para penderita
sakit, membimbing para pemimpin bangsa untuk menyatukan kekuatan bersama guna
mengatasi wabah ini dan memberikan kedamaian kekal bagi korban wabah yang
meninggal. …….Hening sejenak……..
Allah yang mahakuasa dan kekal, Engkau menyembuhkan yang sakit, melindungi mereka
yang lemah, menuntun para pemimpin dunia dan memberi kekuatan bagi mereka yang
berusaha memerangi pandemi Covid-19. Kiranya jeritan hati kami semua yang cemas dan
khawatir akan pandemi ini sampai ke hadirat-Mu. Semoga semua yang berada dalam
kecemasan, memperoleh penghiburon, harapan, kesembuhan dan sukacita di dalam
Engkau. Dengan pengantaran Kristus Tuhan kami. Amin.
3. Penghormatan Salib: Di dekat altar atau di tempat yang layak, disediakan tempat yang cocok untuk meletakkan salib besar. Salib diletakkan pada tempat yang sudah disediakan dan lilin diletakkan di kiri kanan salib tersebut. Imam bersama seluruh umat (termasuk umat Allah yang mengikuti ibadat dari rumah/daring), melakukan Penghormatan Salib dengan bersama-sama berlutut di bangku masing-masing sambil mengarahkan pandangan ke salib dan hening berdoa dalam hati masing-masing selama beberapa saat.
4. Umat beriman yang mengikuti ibadat dari rumah/daring, bisa memasang Salib di meja
kecil dan lilin dinyalakan. Saat penerimaan komuni, bisa hening sambil berdoa pribadi.
5. Ketentuan-ketentuan lain selain yang tercantum dalam poin 1-4, tetap mengikuti
ketentuan yang sudah ada dalam rubrik Misale Romanum.
Baca Juga: Uskup Agung Pontianak Nostalgia di Paroki St. Petrus dan Paulus Sekadau
MALAM PASKA, Sabtu, 3 April 2021
- Pemberkatan api dan penyediaan lilin untuk umat DITIADAKAN! Lilin Paskah sudah
ditancapkan ditempatnya. - Pemberkatan dan Penyalaan lilin Paskah dilaksanakan di depan altar, lampu dipadamkan
dan lilin altar belum dinyalakan. - Misdinar membawa lilin bernyala dari sakristi dan menyerahkannya kepada Imam untuk
menyalakan lilin Paskah. Ketika lilin Paskah dinyalakan, lilin di altar dinyalakan dan lampu penerangan gereja pun ikut dinyalakan. Sambil diterangi lilin Paska bernyala, imam dan umat yang hadir menyanyikan Pujian Paskah. Nyala api dari lilin Paskah tidak perlu dibagikan ke umat. Lampu penerangan umat di rumah masing-masing (daring) saat ini juga bisa dinyalakan. Sambil memegang lilin yang bernyala, keluarga menyanyikan Pujian Paskah. - Bacaan yang akan dibacakan pada malam ini dan tidak boleh dikurangi, yaitu:
a. Kejadian 1:1.26-31a.
b. Keluaran 14:15-15:1
c. Yesaya 55:1-11
d. Roma 6:3-11 (Epistola)
e. Lukas 24:1-12 (Injil) - Litani Para Kudus DITIADAKAN dan pembaptisan DIPINDAHKAN pada hari lain!
- Pemberkatan air baptis, mencelupkan kaki lilin Paskah dan Pembaharuan Janji Baptis
TETAP DIADAKAN. - Ketentuan-ketentuan lain selain yang tercantum dalam point 1-6, tetap mengikuti
ketentuan yang sudah ada dalam rubrik Misale Romanum.
Baca Juga: Dalam Waktu Dekat Keuskupan Agung Pontianak akan Memiliki Universitas Katolik
HARI RAYA PASKAH: 4 April 2021: Hari Raya Kebangkitan Tuhan
Dari awal sampai akhir perayaan, ketentuannya tetap mengikuti seperti yang tercantum
dalam rubrik Misale Romanum dengan tetap mengindahkan protokol kesehatan!
Demikian beberapa ketentuan teknis panduan pelaksanaan perayaan pekan suci di masa
pandemi Covid-19 yang dapat kami buat. Para Pastor dan terutama Pastor Paroki tetap diberi keleluasaan untuk menyesuaikan ketentuan ini dengan situasi di tempat atau paroki masingmasing.
Semoga ketentuan teknis panduan ini dapat membantu para Pastor untuk
mempersiapkan dan melaksanakan perayaan Pekan Suci dengan hikmat dan penuh sukacita. Tuhan Memberkati.
Sumber: Komisi Liturgi Keuskupan Agung Pontianak