Oleh: Eliska Winda
MajalahDUTA.Com,Pontianak-Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melaksanakan diskusi publik mengenai program Langit Biru yang bertemakan “Mendorong Penggunaan BBM Ramah Lingkungan Guna Mewujudkan Program Langit Biru.” Pelaksanaan kegiatan tersebut bekerja sama dengan Kantor Berita Radio (KBR) tepatnya pada Rabu, 10 Maret 2021 pukul 08.00 WIB sampai selesai melalui media luar ruang (online).
“Kampanye BBM Ramah Lingkungan.” Itulah yang digaungkan oleh narasumber dalam kegiatan diskusi publik tersebut kepada peserta dan masyarakat luas. Perbincangan tersebut menghadirkan empat narasumber, Tulus Abadi-Ketua Pengurus Harian YLKI, Fabby Tumiwa-Executive Directo Institute Essential Service Reform (IESR), Ir. Ratna Kartikasari, M.Sc-Ketua Subdirektorat Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Bergerak KLHK dan Denny Djukardi W-VP Sales Support PT. Pertamina.
BBM Ramah Lingkungan
Berhadapan dengan pandemi seperti tiada habisnya bahkan tidak ada yang tahu kapan pandemi Covid-19 ini akan berakhir di Indonesia, walaupun sedang dilaksanakannya vaksinasi. Permasalahan bukan hanya mengenai pandemi Covid-19, jauh sebelum pandemi Covid-19 sebetulnya sudah ada pandemi tetapi belum ada kesadaran akan hal itu. Pandemi yang sebenarnya adalah kerusakan lingkungan.
Dikatakan oleh Tulus Abadi selaku Ketua Pengurus Harian YLKI dalam Talkshow sebelum dimulainya diskusi publik mengenai Program Langit Biru bersama KBR yang dipersembahkan oleh YLKI, “Itulah pandemi yang kita hadapi sekarang ini, The Rill Pandemi adalah rusaknya lingkungan karena polusi yang dipicu oleh pola konsumsi kita khususnya pola konsumsi yang berbasis energi fosil yaitu pemakaian BBM yang tidak ramah lingkungan dan segala macam serta sudah saatnya kita menggunakan BBM yang ramah lingkungan.”
The Rill Pandemi
Pembicaraan mengenai BBM ramah lingkungan tidak bisa dipisahkan dari program pemerintah itu sendiri yaitu Program Langit Biru. Program Langit Biru sudah dicetuskan oleh pemerintah seperempat abad yang lalu.
“Program Langit Biru sudah didengungkan oleh pemerintah sejak seperempat abad yang lalu, sudah lama yaitu sejak tahun 1996 dengan maksud mewujudkan BBM ramah lingkungan sesuai standar EURO,” papar Tulus Abadi.
Program Langit Biru mendapat dukungan penuh dari semua sektor hingga kaum muda. Bentuk dukungan setiap sektor berbeda-beda sesuai dengan ranah kerja dan program kerja dari sektor tersebut. Hal ini dapat menjadi ajang sosialisasi kepada masyarakat luas bahwa perhatian terhadap kerusakan lingkungan sangat tinggi dan perlu partisipasi dari semua pihak.
Seperti disampaikan oleh pihak Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kotawaringin Timur bahwa mereka bekerja sama dengan “Journey to Zero” untuk campaign dengan hastag #BirukanLangit.
“Dalam hal program, Disperdagin Kotim tahun ini akan bekerja sama dengan Tim “Journey to Zero” untuk campaign #BirukanLangit yang akan melakukan pengecatan/pembuatan mural (grafiti) di Taman Jelawat Sampit yang dikelola oleh Disperdaging Kotim dan juga beberapa titik strategis yang dinilai dapat menarik perhatian masyarakat luas dan memberikan awareness tentang campaign #BirukanLangit.” Tulis pihak Disperdaging Kotim dalam kolom komentar di room zoom pelaksanaan diskusi publik Penggunaan BBM Ramah Lingkungan Guna Mewujudkan Program Langit Biru.
Kerja Sama
Dukungan dan persetujuan mengenai pelaksanaan Program Langit Biru juga disampaikan oleh Tommy dari pihak Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan. “Sangat-sangat setuju dengan Program Langit Biru,” ungkapnya.
Selain itu pihak Dinas Perhubungan Kota Balikpapan Izmir Novian Hakim mengatakan, “Memang sangat mendukung Program Langit Biru yang tentunya berkolaborasi dengan sektor lain, dibuktikan dengan adanya pengujian emisi berkala secara gratis terhadap kendaraan pribadi maupun angkutan umum,” jelasnya.
Mengkampanyekan BBM ramah lingkungan untuk mewujudkan Program Langit Biru adalah tanggungjawab bersama, tidak bisa berdiri sendiri. Tak terkecuali kaum muda, karena kaum muda adalah agen perubahan yang memiliki andil besar untuk menyuarakannya.
Kaum Muda
Seperti yang dikatakan oleh Ir. Ratna Kartikasari, M.Sc selaku kepala Subdirektorat Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Bergerak KLHK, “Ini adalah kerja bareng kita, tidak hanya dibagian pemerintahan tetapi juga dari masyarakat terutama untuk yang generasi milenialnya, yang merupakan Cyang kalau dizamannya sekarang ini merupakan pihak yang bisa membantu kami dari pemerintahan untuk merubah dan mengedukasi masyarakat jauh lebih baik, yang dapat dilakukan melalui medsos dan melalui apapun yang bisa dilakukan oleh teman-teman influencer semuanya. Jadi, memang sekali lagi kami tekankan bahwa ini adalah kerja bareng kita, kualitas udara inilah yang akan kita wariskan ke anak cucu kita nanti, saya tidak bosan-bosannya untuk menyampaikan ini. Jadi sekali lagi terima kasih, kami tunggu kiprah dari bapak-bapak dan ibu-ibu serta adek-adek semuanya,” jelasnya saat diminta untuk closing statement.




