MajalahDUTA.Com, Pontianak- Uskup Keuskupan Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus, meletakkan batu pertama pembangunan gereja Paroki St Fidelis Sungai Ambawang, Selasa 29 September 2020 di Jl Trans Kalimantan, Paroki St Fidelis Ambawang, Desa Lingga.
Pada peletakkan batu pertama pembangunan gereja ini, patuh pada protokol kesehatan. Bentuk kepatuhan terhadap protokol kesehatan itu antara lain pembatasan kehadiran umat. Hal ini sesuai dengan protokol kesehatan dari paroki untuk mencegah penularan Covid-19.
Dalam momen itu, Mgr Agus mengatakan melihat situasi pandemi saat ini, maka bukan banyaknya lagi umat yang turut hadir dalam peletakkan batu pertama kali ini, melainkan makna dari apa yang dikerjakan.
“Terlihat memang tidak meriah karena orang tidak banyak, tetapi bagi saya kemeriahan bukan tergantung pada banyaknya orang, tetapi tergantung dari makna apa yang kita lakukan,” katanya.
Sebelumnya, Mgr Agus juga sudah berpesan kepada pastor paroki untuk tidak melibatkan orang banyak dalam kesempatan ini. Sebab, hal ini sehubungan dengan usaha Keuskupan Agung Pontianak (KAP) mendukung usaha pemerintah untuk menghentikan Pandemi Covid-19.
“Jadi, mohon maaf, tapi untuk mendukung penghentian penyebaran Covid-19 memang harus menjadi prioritas utama, sehingga acara-acara keagamaan pun dapat dilaksanakan dengan protokol kesehatan,” imbuh Mgr Agustinus Agus.
Sunardy Asai, Ketua Pembangunan Gereja Paroki St Fidelis Sungai Ambawang, mengatakan hal yang pertama dilakukan dalam tahapan pembangunan gereja adalah dengan menggalang dana dari umat Paroki St Fidelis Sungai Ambawang.
“Langkah pertama yang kami lakukan adalah menggalang dana sesuai dengan kemampuan umat di Stasi Fransiskus Assisi, Desa Lingga dan wilayah umum dari Paroki St Fidelis Sungai Ambawang. Jadi persoalan kita yang pertama adalah persoalan masalah dana,” kata Asai.
Sunardy Asai juga mengungkapkan untuk target pembangunan kurang lebih satu tahun. Ia berharap dalam progress pembangunan ini, seluruh umat bisa berpartisipasi baik melalui penggalangan dana, pikiran, serta tenaga. Sedangkan untuk panitia, ia mengaku sangat solid dan kompak dalam pembangunan gereja tersebut.
BACA JUGA: Mgr. Agustinus Agus turut hadir Silaturahmi Kamtibmas dengan Awak Media
Gereja tersebut dibangun di atas tanah seluas 21 x 32 meter persegi dan tanah gambut. Maka dari itu, yang diprioritaskan untuk pertama kali adalah membangun fondasi yang kuat, untuk menghindari keretakan dan perubahan struktur untuk sebuah bangunan.
Sebagai Pastor Paroki St Fidelis Sungai Ambawang, RP Lukas Ahon CP, mengaku persiapan ini sudah dilakukan sejak awal Agustus lalu, sudah memulai persiapan-persiapan terkait dengan teknis dan keberlangsungan progress pembangunan.
“Langkah selanjutnya setelah peletakkan batu pertama ini, panitia akan mulai dengan pengecoran dasar. Menurut panitia, Paskah tahun depan sudah bisa digunakan,” katanya.
Pastor Lukas Ahon CP juga mengatakan sebenarnya pembangunan ini tidak lama, namun yang lama hanya pengecoran dasar dan atap, selebihnya tinggal memoles dan merapikan.
Selaras apa yang dikatakan oleh Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus, Pastor Lukas Ahon CP mengatakan gereja yang dibangun ini bukanlah milik Keuskupan atau paroki semata, tetapi gereja ini adalah milik umat bersama. Untuk itu ia mengharapkan dengan pembangunan ini, semakin banyak keterlibatan umat dalam pembangunan.
“Karena gereja ini milik umat, maka umat juga bertanggung jawab atas pembangunan ini, sebesar apapun partisipasi mereka dalam pembangunan gereja ini,” imbuhnya.
Pastor Lukas juga mengatakan dalam hal apapun yang paling penting adalah melangkah dengan yakin dan percaya. Sebab ia percaya berdasarkan pengalamannya mendirikan sebuah gedung atau pastoran, bahwa jika panitia melangkah dengan iman maka niscaya banyak kemudahan yang akan diperoleh.
DIBUTUHKAN KERJASAMA
Dalam sambutan Mgr Agustinus Agus, mengatakan untuk pembangunan dibutuhkan kerjasama dan partisipasi umat. Ia mengatakan bahwa gereja bukan hanya milik para imam atau paroki itu sendiri saja, tetapi lebih dari itu yaitu milik semua umat. Maka dari itu Mgr mengharapkan peran dan sumbangan umat untuk pembangunan gereja tersebut.
Dalam kesempatan yang sama itu pula, sehubungan dengan pemilihan serentak, Mgr Agustinus Agus mengimbau kepada seluruh umat untuk menggunakan hak pilihnya. Meskipun dalam pandemi covid-19 belum berlalu, namun semangat partisipasi dalam pesta demokrasi jangan sampai menurun.
“Orang yang tidak memilih, maka mereka tidak berhak mengkritik kerja pemerintah, sebaliknya orang yang memilih memiliki hak untuk mengkritik,” katanya.
Pada peletakkan batu pertama tersebut dilakukan secara simbolis oleh Mgr Agustinus Agus, Pastor Paroki St Fidelis Sungai Ambawang P Lukas Ahon CP, DPRD Kalbar, pejabat pemerintah dan keamanan, serta tokoh masyarakat. Setelah peletakkan batu pertama, selanjutnya Uskup Agung Pontianak memerciki seluruh sudut bangunan dengan air kudus. Setelah itu ditutup dengan berkat penutup dan makan siang bersama.
By. Samuel