Tuesday, December 5, 2023
More

    Kami Rindu Melayani Umat; Ungkap Denny

    MajalahDUTA.com – Namanya juga Pandemi, tentunya pasti masalah besar yang menyangkut semua lapisan kalangan masyarakat dari yang kecil hingga tingkat atas sekalipun. Pandemi Covid 19 ini, tidak hanya meluluhlantakkan ekonomi saja, tetapi merambat ke Politik, Kehidupan Sosial, dan juga Keagamaan.

    Semenjak 3 bulan takhir aktivitas di gereja sempat di tiadakan. Karna untuk membantu pemerintah memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19. Hal tersebut menimbulkan kerinduan tersendiri bagi pastor paroki dan rekan-rekan mereka termasuk umat yamg ada di paroki Santo Fidelis Sungai Ambawang.

    Dan pada awal Juli lalu Uskup Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus, mengeluarkan surat edaran yang memperbolehkan kembali Umat di Keuskupan Agung Pontianak untuk melaksanakan aktivitas Misa/Ibadat di gereja dengan tetap menerapkan sistem New Normal.

    Minggu 5 Juli 2020 Pastor Paroki Santo Fidelis Sungai Ambawang P. Lukas Ahon, CP.   bersama dengan tujuh (7)  Prodiakon melaksanakan Tourney Pertama setelah Lockdown Pandemi Covid19.

    Di Paroki Santo Fidelis Sungai Ambawang sendiri, terdiri dari 34 stasi dan terbagi menjadi enam (6) wilayah.

    Minggu tanggal 5 Juli 2020 lalu, Tim Pastor Lukas Ahon bersama dengan tujuh Prodiakonnya mengunjungi wilayah 6 setelah masa pandemi. Wilayah enam itu terdiri dari 8 stasi, kemudian yang menjadi tujuan pertama Tourney Pastor bersama rombongan.

    Selaras dengan itu, sembari Tourney untuk memberi pelayanan Misa & Ibadat kepada umat  dalam kesempatan ini juga OMK Santo Yohanes Bosco yang tergabung dalam tim sensus umat turut ambil bagian untuk melaksanakan tugas pendataan umat yang ada di Stasi Santo PetrusTanjung sosor.

    Denny salah satu OMK Paroki mengatakan bahwa untuk Tourney kali ini, Pastor Paroki Pastor Lukas Ahon, CP melaksanakan pelayanan di Stasi Retok Babantek. Sedangkan Prodiakon dibagi untuk melayani 7 Stasi lain nya yang ada di wilayah tersebut.

    “Nah kali ini kami tidak ikut serta bersama pastor paroki karna Berhubung saya juga tergabung dalam tim sensus umat jadi kami  di tugaskan untuk ikut bersama Prodiakon Aloysius yang memberi pelayanan di stasi Santo Petrus Tanjung Sosor,” ujarnya Jumat, (17/07/2020).

    Ia mengaku bahwa perjalanan kurang lebih 4 jam dari pusat paroki untuk sampai di stasi Tanjung Sosor. Dengan menempuh akses darat dan di lanjutkan kembali menggunakan Transportasi air Kami tiba di stasi tersebut sekitar pukul 19:00 WIB.

    “Kami di sambut oleh Ketua Dewan Stasi dan pengurus Dewan stasi lainnya,” imbuhnya, Jumat Siang 17 Juli 2020 lalu.

    Ia mengaku bahwa semenjak Uskup Agung mengeluarkan surat edaran untuk tidak melaksanakan aktivitas sembayang di rumah ibadah, mereka sebagai pengurus  langsung menutup aktivitas di gereja.

    Ia juga mengatakan bahwa setelah 3 bulan tidak ada aktivitas, mereka (OMK) sangat rindu untuk berkumpul kembali di gereja.

    “Apa lagi pada perayaan paskah kami sama sekali tidak bisa mengikuti perayaan-perayaan liturgi secara bersama di gereja,” katanya ketua umat Stasi Santo Petrus Tanjung Sosor saat berbincang bersama Tim OMK, Minggu (5/07/2020).

    Denny juga menambahkan bahwa pada perayaan Sabda kali itu terlihat umat tetap menerapkan sistem New Normal seperti mencuci tangan, menggunakan masker, mengecek suhu tubuh, sebelum masuk gereja dan tetap menjaga jarak aman pada di dalam ruangan gereja. – Samuel_KomsosKAP.

    Related Articles

    Stay Connected

    1,800FansLike
    905FollowersFollow
    7,500SubscribersSubscribe

    Latest Articles